Bahagia itu tidak sederhana

Kebahagiaan adalah suatu proses yang tidak pernah selesai. Menjadi bahagia itu tidak sederhana.

Bahagia itu sederhana. Demikianlah jargon tua, klasik dan toxic itu selalu dielu-elukan oleh orang-orang yang berjiwa instan, lemah dan lalai pada suatu ketaatan. Bahagia itu sederhana bagi mereka yang sederhana pikiran, minat dan kerinduan pada kehidupan yang tumpul dan mati – Berkumpul, main handphone masing-masing, main game, habis itu berpose sebagai syarat suatu kebahagiaan?

Bahagia itu sederhana: kalau lapar ambil mie instan, rebus air, siapkan mangkok, tunggu hingga air mendidih; masukan mie sambil siapkan bumbu dalam mangkok yang disediakan; setelah matang, tuangkan mie yang sudah direbus ke dalam mangkok berisi bumbu. Apakah Anda langsung makan? Beberapa menit kemudian baru Anda makan bukan? karena panas!

Mie instan saja butuh proses untuk dimakan. Apalagi kebahagiaan? Butuh proses dan perjuangan!

Semua orang sibuk mencari kebahagiaan

Semua orang sibuk dengan urusan dan misi masing-masing. Bahagia itu sibuk. Bangun pagi hari dengan selamat. Berdoa dan bersiap-siap untuk memulai hari ini. Bertemu kawan untuk bicara bisnis atau beberapa proyek yang akan dikerjakan. Pesan secangkir kopi hangat sedikit gula-nya. Kita duduk paling sudut di sebuah kafe yang sepi pengunjung. 

Selepas itu, kita berjumpa dengan rekan kantor dan menghabiskan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Saking padatnya pekerjaan, makan siang kita menjadi tertunda. Pukul 17.00, hari yang lelah itu pun berakhir. Begitu dan seterusnya yang dialami setiap orang sebagai pekerja tapi juga sebagai seorang wirausaha. Bentuk-bentuk kesibukan akan berbeda sesuai profesi dan minat masing-masing. 

Minat seorang penjahat, korup dan pendendam mungkin lain lagi bentuk kerja dan aktivitasnya. 

           Baca: Studi Kasus Manusia Menjadi Bahagia

Sadar atau tidak, hidup kita terus berjalan. Entah naik atau turun ritme keberuntungan kita, berat atau ringan masalah dan pergumulan kita, hidup akan terus berlanjut. Untuk segala sesuatu, ada beberapa hal yang terjadi dan akan terjadi adalah dalam kontrol kita. Kita dapat menghentikan roda yang sedang berputar, kita bahkan bisa menggantikan roda sesuai dengan kondisi jalan hidup yang sedang kita lalui – kita mengendalikan.

Apakah penting untuk mengambil kendali putaran roda kehidupan kita? mengapa penting? mengapa tidak membiarkan mengalir seperti air? Kalau memang penting untuk mengendalikan putaran roda hidup kita, bagaimana caranya?

Cara yang paling sederhana untuk mengambil kendali roda kehidupan yang berputar adalah dengan bertanya. “Sudah sampai dimana hari ini?” Sibuk sekali hari ini. Berhentilah sejenak: rehat, teguk secangkir kopi dan rileks. Sebentar-sebentar bacalah buku apa saja yang ada disekitar Anda, atau searching di google artikel kesuksesan Anda. Ini tidak pasti membuat mu bahagia, tapi memberi jeda pada aktivitas yang padat, yang melelahkan.

Untuk menjadi bahagia, semua orang sibuk. 

Kebahagiaan sebagai kata kerja

Bagaimana menjadi bahagia? Adalah pertanyaan penting yang harus dijawab setelah mengetahui alasan-alasan kenapa manusia (kita) selalu mengejar kebahagiaan. Kebahagian dalam berbagai kondisi, mungkin memiliki standar tersendiri atau tidak sama sekali. Kebahagian adalah perasaan batin yang tidak mengenal realitas apalagi bergantung padanya – mungkin seperti itu untuk beberapa orang.

Semua orang ingin bahagia. Tiada satu pun orang yang tidak berniat bahagia. Apa saja yang kita pikirkan, rencanakan dan lakukan adalah sebagai misi-misi kecil untuk mencapai tujuan besar yaitu kebahagiaan. Tapi kadangkala kita melakukan aktivitas tanpa mempertimbangkan kebahagiaan sebagai tujuannya. Hidup mengalir begitu saja. 

Bahagia itu kata kerja. Jika kebahagiaan sebagai kata kerja, maka kebahagiaan itu dikerjakan. Semua yang dikerjakan membutuhkan proses, keterampilan dan dalam jangka waktu tertentu: ada hal yang akan kita korbankan untuk itu; kita memilih jalan yang harus kita tempuh; kita akan membayar sesuai harganya; jalan yang berlubang akan kita ratakan; roda yang tidak layak melintas di jalan tertentu akan kita ganti.

Kita mengerjakan semuanya. Kita ambil kendali dan taat pada proses serta ketentuan-ketentuan yang berlaku sebagai hukum alam, hukum sosial atau syarat-syarat yang kita atur sendiri.

Bahagia yang sederhana itu, tidur dan Anda mengalami mimpi sedang digurui tuan motivator bahwa bahagia itu memang sederhana. Dan ia tahu bahwa Anda terbuai, sementara ia meneruskan tanpa membangunkan Anda dari tidur panjang – padahal belum waktunya. Ayo! bangun sekarang! 

Suatu perspektif tentang kebahagiaan

Jika belum temukan artikel kesukaan, coba baca beberapa artikel di bungjhon.com. Menikmati jeda sambil baca artikel pilihan. Meninggalkan komentar berkenaan dengan perspektif baru tentang kebahagiaan yang Kawan alami sepanjang hidup dan membandingkannya dengan tulisan yang sederhana ini. Untuk memperlengkapi petualangan intelektual saya dan pembaca lainnya di blog ini.

Kebahagiaan, oleh karenanya bukanlah berurusan erat dengan pencapaian. Misalnya, anda berhasil melewati suatu tahap ujian dan dinyatakan lulus dengan nilai terbaik. Apakah lantas Anda bahagia? Kebahagiaan tidak sesederhana itu.

Bahagia itu tidak sederhana! Mengapa? Bukankah besok ada ujian lain? Anda akan mempersiapkan segala sesuatu untuk ujian berikutnya. Dan belum tentu Anda lulus. Jadi, apa sesungguhnya kebahagian itu?

Kebahagiaan, oleh karenanya erat kaitannya dengan bagaimana Anda mengapresiasi kehidupan Anda melalui proses yang tidak pernah selesai. Bangun pagi: berterima kasih kepada Tuhan, beres-beres dan melakukan aktivitas – mungkin mengikuti ujian.

Setelah beraktivitas rutin, Anda bertemu keluarga, bersama teman-teman bahkan menemui orang yang tidak dikenal sebelumnya. Bersama Anda, kehidupan dirayakan. Lalu, kembali ke rumah, sebentar lagi akan tidur dan bangun pagi di keesokan harinya. Begitu dan seterusnya.

Jika kebahagiaan adalah hasil dari semua proses, bagaimana jika Anda suatu hari berada dimana hari itu tidak ada proses sama sekali? Dan benar, Anda tidak akan selalu berhasil dari semua seleksi, bukan?

Bahagia itu tidak sederhana. Kebahagian adalah ketika hidup dan kehidupan terus berjalan tanpa membutuhkan apa-apa lagi. Kebahagiaan yang demikian (mungkin) adalah kematian? Apakah ada kehidupan dalam kematian? Entahlah! Hanya Tuhan Yang Tahu!

Bung Jhon

Author Bung Jhon

Saya adalah yang paling tahu siapa saya bahwa saya banyak tidak tahu. Sepanjang hidup, saya senang berfikir dan berefleksi di samping membaca. Anda tahu? saya menulis kemarin, minggu lalu, sebulan yang lalu dan setahun yang lalu; Saya baca hari ini: kini, saat ini, sekarang dan saya malu sekali. Saya malu karena tulisan saya datar, dan dangkal sekali maknanya. Saya tersadar: Bahwa menulis adalah seni mengungkapkan kebodohan.

More posts by Bung Jhon

Leave a Reply