Menulis memang sulit. Bukan berarti tidak mungkin
Cara mudah menulis efektif bisa Kawan temui dalam berbagai artikel, buku dan kelas-kelas literasi. Sekarang ini sudah sangat mudah untuk menemukan semua itu. Tergantung Kawan tergerak untuk mencari tahu atau tidak. Tapi, selamat! Kawan sedang berada di blog dengan artikel yang tepat, dan akan membahas secara sederhana tips dan cara mudah menulis efektif.
Menulis adalah suatu seni untuk mengungkapkan kebodohan. Dulu, untuk memudahkan aktivitas menulis, kita selalu membawa buku catatan dan pena kemana pun. 10 tahun belakangan yang ditandai dengan kemudahan mengakses media sosial semakin meningkatkan kebiasaan menulis kita. Saat ini, aktivitas menulis kita kian menggebu.
Hanya dengan sebuah smartphone, kita dengan mudah menulis kapan saja dan dimana pun. Media sosial seperti blog, linkedin, facebook, instagram, menjadi tempat kita menuangkan perasaan, pikiran, gagasan, pengalaman hingga opini terhadap sesuatu pun yang kita ingin orang lain ketahui.
Dengan adanya berbagai wadah yang mudah diakses ini, menulis tampak menjadi aktivitas yang biasa-biasa saja, karena semua orang yang memiliki akses ke media sosial tersebut dapat dengan mudah melakukannya. Kendati demikian, menjadi serius untuk dimengerti semua orang terutama kaum intelektual, pembelajar, calon pemimpin dan siapa pun yang memiliki kerinduan untuk berdampak pada kehidupan.
Bahwa menulis bukan sekedar mengungkapkan perasaan, persepsi, ide atau hal lainnya tanpa memperhatikan tata bahasa yang baku serta kaidah penulisan yang baik dan benar. Menulis adalah untuk mencerahkan pembaca: menulis berarti melawan dengan teks: menulis adalah cara untuk tetap hidup dalam keabadian.
Cara mudah menulis efektif
Ada banyak artikel yang membahas tips menulis yang baik. Menulis artikel, puisi atau pun cerita pendek membutuhkan setidaknya satu kebiasaan baik yakni ketaatan pada proses membaca. Taat pada proses membaca didukung oleh pemahaman yang dalam tentang teknik menulis yang benar akan menghasilkan penulis yang sejati.
Walau tanpa membaca pun, semua orang punya perasaan, pikiran dan pengalaman yang dapat ditulis sebagai sebuah artikel, sebait puisi yang indah atau suatu cerita yang menarik. Akan tetapi, hanya dengan membaca, setiap penulis akan memahami bahwa ada saat dimana setiap perasaan yang meluap-luap: setiap ide yang menyapa; setiap persepsi baru; dan sebaris opini terhadap kenyataan sehari-hari, tidak ada yang benar-benar baru di bawah kolong langit ini.
Dengan demikian, akan sangat mubazir kesadaran yang kita alami untuk kemudian dituangkan dalam tulisan tanpa ada komparasi dari kesadaran orang lain. Maka membaca adalah unsur terpenting dari aktivitas menulis. Penulis yang baik adalah pembaca yang taat.
Dalam artikel bagaimana cara menulis ini, saya tidak menerangkan langkah-langkah yang baku untuk menulis secara baik dan benar dan serta efektif karena di internet sudah ada banyak sekali artikel yang membahas hal tersebut. Disini, saya hanya akan berbagi tips menulis yang saya terapkan sendiri setiap kali akan menulis artikel, puisi atau pun cerita pendek.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu Kawan Bung Jhon ketahui sebelum menulis konten apa pun:
1. Ngeh atau dalam bahasa yang baku bisa berarti mengerti. Merupakan kesadaran. Dorongan untuk melakukan sesuatu (minimal angguk akan sesuatu dan berkata secara diam-diam “oh ya”)
Perhatikan dan ikuti hal ini; coba ajukan pertanyaan untuk dirimu saat ini, sekarang; “Hai diriku, apa yang kamu sadari hari ini?” Bahwa tidak mungkin tidak ada sesuatu pun yang Kawan sadari. Kalau pun tidak ada, maka pertanyaan selanjutnya adalah; “apa yang tidak ada?” “Apa jawabmu?” Boleh share ngeh Kawan di kolom komentar setelah tuntas membaca artikel ini.
2. Apa yang Kawan sadari?
Tulis “apa” – nya atau dengan arti lain disebut kata kunci dari apa yang Kawan mengerti. Setelah Kawan baca hal dasar ini, sempat “ngeh” atau tidak mengenai ngeh yang saya maksudkan ini? Nah itu sudah bisa disebut “ngeh atau oh ya” loh. Catatlah itu segera!
3. Senyum tipis-tipis. Ngeh serupa sudah ada di dalam seluruh pengalamanmu. Silahkan hubungkan dan buatlah narasimu sendiri. Jangan libatkan aku.
4. Terakhir dan menjadi pengingat (bukan ingat aku yah). Bahwa ketika ngeh mu mulai melakukan dorongan, ikuti ritme-nya. Ingat bahwa Kawan buat konten atau menulis apapun itu bukan untuk memenangkan lomba perkontenan. Buatlah konten atau artikel semata-mata Kawan cinta akan hidup. Nobody is perfect. Tapi Kawan bisa menjadi apa yang Kawan ngeh!
Setelah proses di atas Kawan lalui, mulailah untuk menulis secara efektif. Nah.. menulis efektif menurut saya adalah menulis tanpa beban dan rasa takut salah. Menulis efektif berarti menggerakan tangan untuk terus mengetik/menulis mengikuti irama kesadaran yang meluap-luap dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Saya menjumpai banyak Kawan yang mengeluh berjam-jam dihadapan komputer tetapi tidak menghasilkan tulisan apa pun.
Jadi, bagaimana cara menulis efektif?
Ketika sudah ada hasil bacaan yang relevan dengan perasaan, pengamatan, atau pikiran yang muncul tiba-tiba maka segeralah menulis. Ketika Kawan mulai menulis, pastikan hanya fokus menulis. Ingat! hanya fokus menulis bukan membaca. Itulah cara menulis efektif.
Kebanyakan kita menghabiskan waktu berlama-lama dihadapan komputer tapi hanya bisa menghasilkan beberapa paragraf saja karena kita terlalu fokus membaca dan membacanya kembali, padahal baru dua atau tiga baris, atau bahkan hanya satu baris. Kebiasaan inilah yang membuat kita tidak berhasil menulis secara efektif. Waktu kita terbuang untuk membaca, memeriksa kata-kata, kalimat yang baru saja kita tulis.
Oleh karena itu, pada saat Kawan menulis, biarkanlah pikiran, perasaan, tanggapan atas kenyataan itu mengalir dalam kata-kata yang Kawan sebut tetapi juga diikuti huruf-huruf. Teruslah menulis hingga tidak ada lagi yang bisa ditulis.
Berhenti sejenak. Lalu jika masih ada kesadaran yang terlintas maka saat itu lanjutkan menulis baris berikutnya hingga benar-benar tidak ada lagi yang harus ditulis. Disitu Kawan berhenti lalu membaca semuanya secara perlahan. Begitu dan seterusnya yang saya lakukan setiap kali saya menulis.
Tips menulis: Tulis-lah
Tips menulis yang baik adalah mulailah menulis. Sangat penting Kawan menguasai teknik menulis dengan benar, tapi tips menulis efektif adalah tulisa-lah! sebuah perintah ke dalam diri untuk segera menulis sekarang!
M. Fauzi Sukri berkata “menulis itu seperti panggilan ke dalam diri kita untuk menemui kebodohan, kekonyolan, dan terkadang kejeniusan yang tak terduga dari seorang manusia, lalu menikmati sensasi kegelian dan keajaiban setelah membaca ulang tulisan kita, maka aku ingin selalu memenuhi panggilan itu”.
Saya menulis setahun lalu, minggu kemarin, dan malam tadi: saya membacanya kembali suatu pagi dan saya merasa malu sekali, merasa sungguh bodoh; semua tulisan itu dangkal sekali, sempit dan sangat rendah. Kemudian saya menjadi tahu. Saya benar-benar banyak tidak tahu.
Benar! Menulis merupakan jalan untuk menemui kebodohan dan merubah nya untuk tidak terus bodoh! Menulis berarti bercermin melihat dan “merapihkan” kebodohan diri sekaligus setitik kejeniusan. Maka Tulis-lah apa yang Kawan tahu. Dan Kawan akan tahu betapa sedikitnya hal-hal yang diketahui. Karena dengan demikian, sedikit hal yang Kawan tahu itu, yang telah Kawan tulis akan hidup abadi dari generasi ke generasi.