Ke kota Singkawang, saya dan beberapa kawan menggunakan kendaraan roda dua. Kami memulai perjalanan kira-kira pukul 20.00 WIB, mulai berebut jalan dengan pengendara lain, hingga menyaksikan tubuh saya dipukul angin laut yang tipis disertai gerimis.
Sayang sekali, keindahan alam yang seharusnya dinikmati mata dan direnungkan oleh pikiran, menyapa saya dalam hening; bilamana hari mu melelahkan, aku lah semesta – bumi manusia. Tempat segala pulang mu.
Menjadi bermanfaat
Selain menjajaki pelatihan digital bersama lebih banyak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Singkawang, kebetulan kita sudah ada perjanjian kerjasama dengan Komunitas Rumah Kreatif Anita Maya.
Merupakan komunitas yang di dalamnya ada ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) , ada ibu-ibu dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan masih banyak Komunitas gerakan perempuan lainnya yang menyebar di Kota Singkawang.
Jangan tanyakan soal apakah mereka antusias atau tidak. Itu pertanyaan yang tidak bermakna. Karena kehadiran kami disambut haru, rasa bahagia dan semangat meskipun usia rata-rata dari mereka tengah menuju senja. Senang sekali bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada mereka. Dan mereka bahagia.
Adalah suatu kebahagiaan ketika kehadiran kita menjadi jalan baru bagi orang lain untuk menemukan solusi atas kesulitan-kesulitan mereka.
Pantai; pulang sejenak
Setelah sesi pelatihan, saya dan teman-teman akhirnya bisa menikmati liburan walaupun hanya beberapa jam saja. Yang pasti, hidup tidak melulu soal kerja keras. Ada saat-saat dimana kita harus beranjak dari rutinitas, menepi, meneguk secangkir kopi hangat, menertawakan kehidupan yang kadangkala lucu bersama teman-teman.
Di Pantai Pasir Panjang, pukulan ombak kecil, nyiur melambai dan suara manusia yang mengaktualisasi tentang keberadaannya; ayo abadikan setiap momen dalam kehidupan. Adalah tentang bagaimana kita mengapresiasi kerja keras, semangat dan menghargai hidup.
Begitu yang sudah terjadi.